1. Perdagangan Elektronik
Beberapa orang mendefinisakan
perdagangan elektronik (yang disebut juga e-commerce)
dengan sangat sempit. Definisi sempit yang mereka berikan hanya meliputi
transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok, yang menghubungkan
komputer mereka masing-masing melalui Internet. Definisi yang sempit seperti
ini mengartikan bahwa hanya transaksi-transaksi yang melintas batas perusahaan
saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce.
Jika suatu transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini
akan menyebutnya sebagai transaksi bisnis
elektronik.
Kita akan melihat pandangan
luas e-commerce, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi
internal maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan ini, istilah bisnis
elektronik dan perdanganan elektronik akan sama.
Banyak operasi perusahaan adalah internal, dilaksanakan di dalam batas
perusahaan oleh bidang bisnis keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,
produksi, pemasaran, dan lain-lain. Bisnis telah mengalami penyebaran secara
fisik, dengan pabrik yang berlokasi di berbagai daerah, atau bahkan di berbagai
negara. Bidang bisnis itu sendiri juga bertindak sebagai pemasok atau pelanggan
ke bidang-bidang organisasi yang lain. Dalam definisi luas kita ini, suatu
transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan
antar muka (interface) sebuah browser. Web akan memenuhi persyaratan
sebagai perdagangan elektronik (e-commerce).
2. E-Commerce di Luar Batas Perusahaan
Akan bermanfaat jika
membedakan dua jenis e-commerce yang
terjadi dengan entitas di luar batas perusahaan. E-Commerce bisnis-ke-konsumen
business-to-consumer-B2C) mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi
antara sebuah bisnis dan konsumen akhir produk. E-Commerce bisnis-ke-bisnis
(business-to-business-B2B) mengacu pada transaksi antar bisnis di mana
tidak ada pihak yang menjadi konsumen akhir.
Transaksi B2B melibatkan
jumlah orang yang relatif sedikit, biasanya mereka yang berada di dalam
kelompok layanan informasi dari perusahaan yang terpengaruh. Orang-orang yang
terlibat dalam transaksi B2B biasanya sangat terlatih dalam penggunaan sistem
informasi dan mengenal proses bisnis yang terpengaruh oleh transaksi tersebut.
Karena transaksi terjadi antar bisnis, jumlah transaksi B2B dapat relatif kecil
tetapi dengan nilai yang cukup tinggi. Satu transaksi antara sebuah produsen
dan distributor dapat menyangkut ribuan unit produk dan nilai jutaan dolar.
Transaksi B2C membutuhkan
perbedaan desain yang mendasar. Konsumen mungkin tidak memiliki keahlian dalam
bidang teknologi informasi, sehingga situs Web harus memberi intruksi dan
bantuan. Jika konsumen berkomunikasi dengan bisnis melalui koneksi telepon yang
lambat, jumlah gambar yang ditampilkan mungkin perlu dikurangi. Cara pembayaran
perlu dibuat dalam sistem B2C (sistem B2B pada umunya mendapatkan informasi
pembayaran dalam sistem yang terpisah dari sistem perdagangan elektronik).
Semua perbedaan ini digabungkan sehingga mensyaratkan situs B2C memiliki waktu download dengan cepat, intruksi untuk
navigasi situs, kereta belanja yang dapat diisi dan dikurangi sebelum pembelian
aktual, dan metode untuk menyimpan profil penggunaan (alamat, nomor baru kartu
kredit, dan semacamnya). Situs-situs seperti WWW.180FLOWERS.COM, WWW.HOMEDEPOT.COM, WWW.USP.GOV (Jasa Pos AS) telah dikenal banyak
peninjau situs Web sebagai situs yang dirancang dengan cukup baik untuk
transaksi B2C.
Pemerintah juga semakin
meningkat partisipasinya alam pemerintahan
elektronik (yang terkadang disebut e-gov).
Masyarakat Carolina Utara dapat terhubung dengan situs Clik@DMV yang terdapat
pada halaman Web Departemen Kendaraan Bermotor (WWW.DMV.DOT.STATE.NC.US) untuk
memperpanjang nomor polisi kendaraan mereka. New York (WWW.NYC.GOV)
memungkinkan warganya membayar denda parkir dan beban-beban lainnya secara online. Direktorat Jendral Pajak AS (Internal Revenue Service – WWW.IRS.GOV) memberikan berbagai macam layanan,
mulai dari pengisian formulir pajak penghasilan secara gratis hingga
kelas-kelas online guna membantu para
wajib pajak menghitung pajak mereka. Ketika berfikir mengenai e-commerce dibutuhkan suatu pandangan
yang luas untuk mengambil keuntungan dari kemungkinan-kemungkinan baru.
3. Manfaat-manfaat yang Diharapkan dari E-Commerce
Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai
perbaikan organisasi secara keseluruhan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan
merupakan hasil dari manfaat utama.
·
Perbaikan layanan
pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
·
Perbaikan
hubungan dengan pemasokan dan komunikasi keuangan
·
Peningkatan imbal
balik ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik
Manfaat-manfaat di atas akan
memberikan kontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya
bersaing dengan lebih baik di dalam dunia bisnis yang semakin luas menerapkan
teknologi komputer. Ingat bahwa peningkatan laba tidak termasuk ke dalam
manfaat yang diharapkan dari e-commerce.
Laba adalah hasil dari sebuah organisasi yang mencapai tujuan e-commerce adalah sarana pendukung yang
kuat dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.
4. Kendala-kendala E-Commerce
Pada survei tahun 1996, 60%
perusahaan yang memberikan respons menunjukan bahwa mereka belum mengimplementasikan
e-commerce dan tidak memiliki rencana
untuk melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan. Bahkan pada tahun 2004,
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa 2,3% dari seluruh penjualan ritel
kuartal keempat dilakukan dalam bentuk e-commerce.
Perusahaan yang telah mengimplementasikan sistem menggunakannya terutama untuk
melakukan transaksi dengan pemasok dan pelanggan (pada tingkat 90%), dan
proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer
pembayaran, dan faktur.
Ketika ditanyakan mengenai
alesan dari kehati-hatiannya, perusahaan menyebutkan tiga kendala yaitu :
·
Biaya yang tinggi
·
Kekhawatiran akan
masalah keamanan
·
Peranti lunak
yang belum mapan atau belum tersedia
Masing-masing kendala di atas
akan semakin tertantang seiring dengan semakin populernya teknologi dan sistem
informasi. Biaya sumber daya komputasi pada akhirnya akan menurun. Hukum Moore
meramalkan penggandaan kekuatan komputer setiap 18 bulan. Dengan berlipatnya
kekuatan setiap 18 bulan, biaya e-commerce
akan menurun.
Ketika sebuah perusahaan
merasa bahwa manfaat yang diharapkan lebih besar dari pada biaya dan memutuskan
untuk mengimplementasikan e-commerce,
perusahaan tersebut menyadari bahwa implementasi yang akan dilakukan bias jadi
merupakan suatu pekerjaan yang besar. Rencana bisnis strategis akan membakukan
komitmen untuk menggunakan e-commerce
guna meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama harus memperoleh
kecerdasan bisnis (business intelligence)
sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami peranan potensial yang akan
dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan, itulah Jalan Menuju E-Commerce.
5. Sistem Interorganisasional
Kita telah mengetahui
bagaimana perusahaan dapat membuat hubungan elektronik dengan perusahaan lain
untuk menciptakan suatu sistem
interorganisasional (interorganizational system – IOS) sehingga semua
perusahaan bekerja bersama sebagai suatu unit yang terkoordinasi, meraih
manfaat yang tidak dapat diraih sendiri oleh setiap perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sekutu dagang, sekutu bisnis, atau aliansi bisnis. Kita mengenal bahwa basis data SIM memuat data dari
sistem pemrosesan transaksi maupun lingkungan perusahaan. Beberapa data
lingkungan dapat berasal dari sekutu dagang IOS. Adapun manfaat dari IOS itu
sendiri yaitu :
·
Efisiensi
Komparatif, dengan bergabung
dengan IOS, para sekutu dagang dapat memproduksi barang dan jasa dengan tingkat
efisiensi yang lebih tinggi dan, selanjutnya, memberikan barang dan jasa dengan
biaya yang lebih rendah kepada para pelanggannya.
·
Efisiensi
Internal, terdiri atas perbaikan
dalam operasi-operasi perusahaan itu sendiri, sehingga memungkinkan perusahaan
mengumpulkan data dengan cepat dan mengambil keputusan dengan cara yang lebih
cepat lagi
·
Efisiensi
Interorganisasional, meliputi
perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan lain. Perbaikan ini memungkinkan perusahaan menawarkan
lebih banyak produk dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan
pekerjaan-pekerjaan tertentu kepada pemasok dan pelanggan, dan mengumpulkan
data lingkungan dengan lebih mudah.
Kemampuan sebuah perusahaan
untuk menyelesaikan perselisihan dengan para pemasok dan pelanggannya demi
keuntungan perusahaan itu sendiri disebut dengan kekuatan penawaran (bargaining power). Kekuatan ini di ambil dari
tiga area dasar yaitu :
·
Fitur-fitur produk yang unik. Hubungan-hubungan elektronik IOS memungkinkan
perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggannya dalam
bentuk penempatan pesanan yang lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, dan
waktu respons yang lebih cepat dalam permintaan informasi.
·
Menurunkan biaya-biaya yang berhubungan dengan
penelitian. Dengan tergabung dalam
suatu IOS, perusahaan dapat menurunkan biaya “belanja” yang ditanggung oleh
para pelanggannya dalam mencari pemasok, mengidentifikasikan produk-produk
alternatif, dan mendapatkan harga yang lebih murah.
·
Meningkatkan biaya perpindahan. Sebuah perusahaan ingin membuat mahal, baik itu
biaya atau kemudahan, bagi para pelanggannya untuk berpindah ke perusahaan
pesaingnya.