Rabu, 10 Oktober 2012

PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Nama     : Fachry Romadhan
Kelas    : 2DB06
NPM     : 32111554

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
PENDAHULUAN
1.      1. Latar Belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis. PeterSayDenim salah satu perusahaan design celana panjang yang tumbuh dan berkembang dengan pesat oleh sentuhan teknologi informasi yang mereka gunakan. Sebagaian besar pertumbuhan perusahaannya berdasarkan kemampuannya untuk meningkatkan teknologi informasi dan internet untuk memacu penjualan produk yang di produksi. Website perusahaan www.petersaydenim.com, merupakan kunci awal kesuksesan mereka di industri ini. Nama PeterSayDenim sekarang melambung hingga ke mancan Negara.

2.      2. Sistem Informasi Manajemen

Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Definisi dari Sistem Informasi Manajemen-SIM (management information system-MIA) sebagai suatu sistem berbasis computer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Para pengguna SIM biasanya terdiri atas entitas-entitas organisasi formal perusahaan atau sub-unit anak perusahaannya. Informasi yang di berikan oleh SIM menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. SIM akan menghasilkan informasi ini melalui penggunaa dua jenis peranti lunak:

·         Peranti lunak pembuat laporan (report-writing software) yang menghasilkan laporan berkala atau laporan khusus. Laporan berkala dikodekan dalam suatu bahasa program dan disiapkan sesuai jadwal tertentu. Laporan khusus, yang sering disebut pula laporan ad hoc, dibuat sebagai tanggapan atas kebutuhan informasi yang tidak di antisipasi sebelumnya. Sistem manajemen basis data dewasa ini memiliki fitur-fitur yang dapat dengan cepat membuat laporan sebagai respons atas permintaan akan data atau informasi tertentu.

·         Model matematia menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi perusahaan. Model-model matematis yang menggambarkan operasi perusahaan dapat ditulia menggunakan semua jenis bahasa pemrograman. Akan tetapi, bahasa-bahasa pemodelan khusus dapat menjadikan tugas ini menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan.

Output informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang akan memecahkan masalah (baik itu manajer maupun kalangan profesional) dalam mengambil keputusan guna memecahkan masalah perusahaan.


3.      3. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnyakomputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasiakuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan dataelektronik (PDE). Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuanpemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awalmenyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen tingkat menengah – atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan, misalnya:

• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikanfasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AImerupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakankomputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

4.      Penggunaan Sistem Informasi
Pengguna output pertama computer adalah karyawan administrasi di  bidang akuntansi. Beberapa informasi, seperti yang di hasilkan sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi, juga tersedia bagi para manajer. Ketika perusahaan menerapkan konsep SIM, penekanan akan bergeser dari data menuju ke informasi dan dari karyawan administrasi ke pemecahan masalah. Sistem di kembangkan secara spesifik sebagai dukungan dalam memeahkan masalah. Meskipun istilah sistem informasi manajemen terdengar kebalikannya, manajer bukan satu satunya pemilik SIM, nonmanajer dan staff professional menggunakan pula hasil outputnya.

5.      Peranan Informasi Dalam Memecahkan Masalah
Pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang di lakukan seseorang manajer, pekerjaan ini jauh lebih rumit dari pada hanya pemecahan masalah saja. Aktivitas-aktivitas lain, seperti komunikasi juga sama pentingnya, akan lebih aman jika di katakan bahwa pemecahan masalah pemecahan masalah adalah salah satu aktivitas utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidaknya karier manajemen. Hasil dari pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang mudah untuk di lakukan, karena kita jarang mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi  untuk menghasilkan keuntungan. Kita ulang kembali bawha hasil dari aktivitas pemecahan masallah adalah solusi.
Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan. Peranan keputusan antara lain, melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah struktur organisai peranan tersebut di sebut dengan Wirausaha, peranan keputusan berikutnya memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak di antisipasi sebelumnya, seperti di evaluasi mata uang di negara-negara asing dimana perusahaan memiliki operasi, peranan tersebut di sebut dengan Penanganan gangguan, lalu ada Pengalokasian sumber daya yang menentukan berbagai sub-unit mana akan menerima sumber daya apa, dan yang terakhir adalah Negosiator yang menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam unit dan antara unit dengan lingkungannya. Semua peranan keputusan di kerjakan oleh Manajer, ia yang mengambil keputusan untuk memecahkan masalah.
Herbert A. Simon, ilmuwan manajemen pemenang hadiah Nobel, mendapat pengakuan karena mendefinisikan empat tahapan dasar pemecahan masalah yang telah di akui secara universal. Menurut simon, pemecahan masalah akan terlibat dalam:
·         Aktivitas intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan,
·         Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan tindakan,
·         Aktivitas pemilihan, Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia,
·         Aktivitas peninjauan, Menilai pilihan-pilihan masa lalu.

1 komentar: