Minggu, 11 November 2012

Bab 3 Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

1. Perdagangan Elektronik

Beberapa orang mendefinisakan perdagangan elektronik (yang disebut juga ­e-commerce) dengan sangat sempit. Definisi sempit yang mereka berikan hanya meliputi transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok, yang menghubungkan komputer mereka masing-masing melalui Internet. Definisi yang sempit seperti ini mengartikan bahwa hanya transaksi-transaksi yang melintas batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya sebagai transaksi bisnis elektronik.
Kita akan melihat pandangan luas e-commerce, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan perdanganan elektronik akan sama. Banyak operasi perusahaan adalah internal, dilaksanakan di dalam batas perusahaan oleh bidang bisnis keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, produksi, pemasaran, dan lain-lain. Bisnis telah mengalami penyebaran secara fisik, dengan pabrik yang berlokasi di berbagai daerah, atau bahkan di berbagai negara. Bidang bisnis itu sendiri juga bertindak sebagai pemasok atau pelanggan ke bidang-bidang organisasi yang lain. Dalam definisi luas kita ini, suatu transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antar muka (interface) sebuah browser. Web akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik (e-commerce).

2. E-Commerce di Luar Batas Perusahaan

Akan bermanfaat jika membedakan dua jenis e-commerce yang terjadi dengan entitas di luar batas perusahaan. E-Commerce bisnis-ke-konsumen business-to-consumer-B2C) mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara sebuah bisnis dan konsumen akhir produk. E-Commerce bisnis-ke-bisnis (business-to-business-B2B) mengacu pada transaksi antar bisnis di mana tidak ada pihak yang menjadi konsumen akhir.
Transaksi B2B melibatkan jumlah orang yang relatif sedikit, biasanya mereka yang berada di dalam kelompok layanan informasi dari perusahaan yang terpengaruh. Orang-orang yang terlibat dalam transaksi B2B biasanya sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan mengenal proses bisnis yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. Karena transaksi terjadi antar bisnis, jumlah transaksi B2B dapat relatif kecil tetapi dengan nilai yang cukup tinggi. Satu transaksi antara sebuah produsen dan distributor dapat menyangkut ribuan unit produk dan nilai jutaan dolar.
Transaksi B2C membutuhkan perbedaan desain yang mendasar. Konsumen mungkin tidak memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi, sehingga situs Web harus memberi intruksi dan bantuan. Jika konsumen berkomunikasi dengan bisnis melalui koneksi telepon yang lambat, jumlah gambar yang ditampilkan mungkin perlu dikurangi. Cara pembayaran perlu dibuat dalam sistem B2C (sistem B2B pada umunya mendapatkan informasi pembayaran dalam sistem yang terpisah dari sistem perdagangan elektronik). Semua perbedaan ini digabungkan sehingga mensyaratkan situs B2C memiliki waktu download dengan cepat, intruksi untuk navigasi situs, kereta belanja yang dapat diisi dan dikurangi sebelum pembelian aktual, dan metode untuk menyimpan profil penggunaan (alamat, nomor baru kartu kredit, dan semacamnya). Situs-situs seperti WWW.180FLOWERS.COM, WWW.HOMEDEPOT.COM, WWW.USP.GOV (Jasa Pos AS) telah dikenal banyak peninjau situs Web sebagai situs yang dirancang dengan cukup baik untuk transaksi B2C.
Pemerintah juga semakin meningkat partisipasinya alam pemerintahan elektronik (yang terkadang disebut e-gov). Masyarakat Carolina Utara dapat terhubung dengan situs Clik@DMV yang terdapat pada halaman Web Departemen Kendaraan Bermotor (WWW.DMV.DOT.STATE.NC.US) untuk memperpanjang nomor polisi kendaraan mereka. New York (WWW.NYC.GOV) memungkinkan warganya membayar denda parkir dan beban-beban lainnya secara online. Direktorat Jendral Pajak AS (Internal Revenue ServiceWWW.IRS.GOV) memberikan berbagai macam layanan, mulai dari pengisian formulir pajak penghasilan secara gratis hingga kelas-kelas online guna membantu para wajib pajak menghitung pajak mereka. Ketika berfikir mengenai e-commerce dibutuhkan suatu pandangan yang luas untuk mengambil keuntungan dari kemungkinan-kemungkinan baru.

3. Manfaat-manfaat yang Diharapkan dari E-Commerce

Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai perbaikan organisasi secara keseluruhan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan merupakan hasil dari manfaat utama.

·        Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
·        Perbaikan hubungan dengan pemasokan dan komunikasi keuangan
·        Peningkatan imbal balik ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik

Manfaat-manfaat di atas akan memberikan kontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya bersaing dengan lebih baik di dalam dunia bisnis yang semakin luas menerapkan teknologi komputer. Ingat bahwa peningkatan laba tidak termasuk ke dalam manfaat yang diharapkan dari e-commerce. Laba adalah hasil dari sebuah organisasi yang mencapai tujuan e-commerce adalah sarana pendukung yang kuat dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.

4. Kendala-kendala E-Commerce

Pada survei tahun 1996, 60% perusahaan yang memberikan respons menunjukan bahwa mereka belum mengimplementasikan e-commerce dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan. Bahkan pada tahun 2004, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa 2,3% dari seluruh penjualan ritel kuartal keempat dilakukan dalam bentuk e-commerce. Perusahaan yang telah mengimplementasikan sistem menggunakannya terutama untuk melakukan transaksi dengan pemasok dan pelanggan (pada tingkat 90%), dan proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer pembayaran, dan faktur.
Ketika ditanyakan mengenai alesan dari kehati-hatiannya, perusahaan menyebutkan tiga kendala yaitu :

·        Biaya yang tinggi
·        Kekhawatiran akan masalah keamanan
·        Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia

Masing-masing kendala di atas akan semakin tertantang seiring dengan semakin populernya teknologi dan sistem informasi. Biaya sumber daya komputasi pada akhirnya akan menurun. Hukum Moore meramalkan penggandaan kekuatan komputer setiap 18 bulan. Dengan berlipatnya kekuatan setiap 18 bulan, biaya e-commerce akan menurun.
Ketika sebuah perusahaan merasa bahwa manfaat yang diharapkan lebih besar dari pada biaya dan memutuskan untuk mengimplementasikan e-commerce, perusahaan tersebut menyadari bahwa implementasi yang akan dilakukan bias jadi merupakan suatu pekerjaan yang besar. Rencana bisnis strategis akan membakukan komitmen untuk menggunakan e-commerce guna meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama harus memperoleh kecerdasan bisnis (business intelligence) sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami peranan potensial yang akan dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan, itulah Jalan Menuju E-Commerce.

5. Sistem Interorganisasional

Kita telah mengetahui bagaimana perusahaan dapat membuat hubungan elektronik dengan perusahaan lain untuk menciptakan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system – IOS) sehingga semua perusahaan bekerja bersama sebagai suatu unit yang terkoordinasi, meraih manfaat yang tidak dapat diraih sendiri oleh setiap perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sekutu dagang, sekutu bisnis, atau aliansi bisnis. Kita mengenal bahwa basis data SIM memuat data dari sistem pemrosesan transaksi maupun lingkungan perusahaan. Beberapa data lingkungan dapat berasal dari sekutu dagang IOS. Adapun manfaat dari IOS itu sendiri yaitu :

·        Efisiensi Komparatif, dengan bergabung dengan IOS, para sekutu dagang dapat memproduksi barang dan jasa dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan, selanjutnya, memberikan barang dan jasa dengan biaya yang lebih rendah kepada para pelanggannya.
·        Efisiensi Internal, terdiri atas perbaikan dalam operasi-operasi perusahaan itu sendiri, sehingga memungkinkan perusahaan mengumpulkan data dengan cepat dan mengambil keputusan dengan cara yang lebih cepat lagi
·        Efisiensi Interorganisasional, meliputi perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Perbaikan ini memungkinkan perusahaan menawarkan lebih banyak produk dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan-pekerjaan tertentu kepada pemasok dan pelanggan, dan mengumpulkan data lingkungan dengan lebih mudah.

Kemampuan sebuah perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan para pemasok dan pelanggannya demi keuntungan perusahaan itu sendiri disebut dengan kekuatan penawaran (bargaining power). Kekuatan ini di ambil dari tiga area dasar yaitu :

·        Fitur-fitur produk yang unik. Hubungan-hubungan elektronik IOS memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggannya dalam bentuk penempatan pesanan yang lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, dan waktu respons yang lebih cepat dalam permintaan informasi.

·        Menurunkan biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian. Dengan tergabung dalam suatu IOS, perusahaan dapat menurunkan biaya “belanja” yang ditanggung oleh para pelanggannya dalam mencari pemasok, mengidentifikasikan produk-produk alternatif, dan mendapatkan harga yang lebih murah.

·        Meningkatkan biaya perpindahan. Sebuah perusahaan ingin membuat mahal, baik itu biaya atau kemudahan, bagi para pelanggannya untuk berpindah ke perusahaan pesaingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar